Hal tersebut disampaikan Bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestari saat menghadiri Upacara Tradisional Petik Laut tahun 2010 di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muncar, Banyuwangi, Sabtu (2/1/2010).
Menurut Ratna, petik laut yang dilaksanakan setiap tanggal 15 bulan Suro dalam kalender Jawa, tidak sekadar agenda rutin nelayan Muncar tetapi sudah menjadi salah satu aset budaya Kabupaten Banyuwangi.
“Hampir setiap tahun kegiatan ini selalu menyedot perhatian ribuan masyarakat, tidak hanya warga Banyuwangi, tapi juga masyarakat luar daerah. Tentunya ini salah aset yang harus terus dipertahankan dan diharapkan mampu menjadi daya tarik wisata,” kata Ratna.
Bupati berharap penataan dan pengemasan kegiatan petik laut bisa lebih baik dan menarik di tahun-tahun mendatang, sehingga masyarakat bisa menyaksikan dan menikmati berbagai rangkaian kegiatan ritual tersebut.
Untuk mewujudkan petik laut sebagai pariwisata budaya nasional, Pemkab Banyuwangi menggalang dukungan dari masyarakat melalui program “SMS polling” dengan menggandeng operator seluler Telkomsel.
Masyarakat khususnya pengguna Telkomsel dapat berperan serta dalam mendukung budaya nasional petik laut dengan mengetik PLM (Petik Laut Muncar) dan mengirimkannya ke nomor 9937. Dari setiap SMS akan disisihkan Rp 250 untuk disumbangkan kepada koperasi nelayan di Muncar.
“Budaya petik laut Muncar bukan sekadar upacara mengucap syukur yang dilakukan nelayan, tapi juga menjadi daya tarik tersendiri untuk dijadikan agenda pariwisata nasional,” kata Vice President Jawa Bali Telkomsel, Gilang Prasetya.
Ia menambahkan dukungan Telkomsel terhadap kegiatan petik laut merupakan program peduli kebudayaan dalam mendukung usaha pemerintah memajukan sektor pariwisata di Indonesia.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi Sujani mengatakan, kegiatan Petik Laut di Muncar menjadi acara puncak dari kegiatan serupa berskala lebih kecil yang dilakukan nelayan di sejumlah wilayah di Banyuwangi.
“Semua nelayan Banyuwangi kumpul di Muncar dan mengadakan upacara syukuran bersama atas hasil laut yang mereka dapat selama satu tahun terakhir,” katanya didampingi tokoh masyarakat Banyuwangi, Hasnan Singodimayan.
Upacara Petik Laut yang dimeriahkan sejumlah kesenian tradisional Banyuwangi itu, diakhiri dengan melarungkan (melepas) sesajian berupa hasil pertanian dan laut yang diletakkan dalam sebuah perahu ukuran kecil ke tengah laut.
0 komentar:
Posting Komentar